Review ASUS ROG Strix GL504GW Scar II: Sudah Pakai RTX 2070 Plus Masih Tipis

review-asus-rog-strix-gl504gw-scar-ii


Review ASUS ROG Strix GL504GW Scar II: Sudah Pakai RTX 2070 Plus Masih Tipis - Hadirnya kartu grafis NVIDIA GeForce RTX, membikin pada produsen laptop memperbarui jajaran produk mereka. Salah satunya yaitu Asus ROG Strix GL504GW Scar II. Sebagai penerus dari seri ROG Strix GL503VS, laptop terakhir ini mempunyai perbedaan dari segi dimensi yang lebih ramping dan pemakaian kartu grafis GeForce seri RTX. Laptop ini adalah salah satu dari tiga laptop gaming pertama yang memakai grafis NVIDIA GeForce seri RTX yang hadir di Indonesia.

Sebagai grafis seri terakhir yang memperkenalkan kemampuan tinggi, harga jualnya terbukti tetap lumayan mahal. Tapi disini para produsen hendak menunjukkan bahwa dengan kartu grafis yang lebih baru, peningkatan yang ada terasa lumayan jauh dan dapat memukau para gamer yang haus bakal tampilan bagus dan kemampuan jempolan.

Spesifikasi


Tampilan

Bagian depan tersedia logo ROG dengan lampu RGB yang menyala. Tahap segi di depannya juga mempunyai lampu RGB yang menyala sesuai dengan pengaturannya. Bagus sih bagi yang suka tampilan lampu-lampu menyala. Bodinya memakai bahan dari alumunium yang kuat.

Bagian segi belakang ada celah exhaust, dan interiornya berlapis soft touch rubber yang tidak hanya terasa enak sebagai landasan untuk mengetik, bahan ini membikin kami aman dari ajaran listips statis. Dibagian interiornya ini, Asus sedikit meningkatkankan motif militer. Mungkin maksudnya ingin menegaskan bahwa laptop ini tangguh. Tapi mungkinkenapa kami malah menonton motif ini justru memberi kesan semacam kotor dan terkesan sedikit mengganggu pandangan.

Dimensi

Meski tak mengusung konsep Max-Q Design, laptop gaming ini tetap hadir dengan fisik yang tipis. Tebalnya cuma 2,61 cm, panjang dan lebarnya kurang lebih 36,1 x 26,2 cm. Bobotnya juga terbilang enteng, cuma 2,4 kilo aja kok. Jadi siapa bilang laptop gaming gak asik buat ditenteng dan dibawa-bawa. ASUS ROG Strix GL504GW Scar II ini dapat jadi buktinya.

Layar  

Laptop ini mengusung layar dengan konsep nano-edge display. Maksudnya, layar memakai ukuran bezel yang tipis jadi dimensi laptop dapat dibangun sekecil mungkin. Jadi walau layarnya 15,6 inci, tapi fisik laptop ini tak terasa lebar-lebar amat. Layar IPS yang dipakainya buatan AUO Optronics dengan seri AUO B156HAN08.2. Telah anti-glare dan mempunyai resolusi full HD dengan refresh rate 144 Hertz dan response time 3 milisecond. Layarnya juga mempunyai sRGB 96% yang telah dikalibrasi oleh Asus jadi 100% dan AdobeRGB 59%/. Ini telah lebih dari lumayan untuk suatu  laptop gaming maupun laptop editing.

Webcam

Webcam tetap sekedar jadi komponen pelengkap saja di laptop ini. Resolusi yang dimilikinya yaitu HD 720p. Untuk nilainya terbilang standar. Pada ruang dengan pencahayaan terang, hasilnya lumayan jelas, walau tetap ada terkesan sedikit noise. Noise bakal terkesan makin tak sedikit seiring dengan makin tak lebihnya cahaya dalam ruang yang dipakai. Jadi, yah tetap tak istimewa tapi telah lumayan untuk sekedar video chat.

Keyboard

Laptop ini memakai full size keyboard dengan RGB backlit. Lighting pada RGB nya pun telah bagus, per key RGB dengan dukungan kustomisasi 4 zona. Tidak hanya itu, kami  dapat merubah lighting memakai software Armoury Crate yang juga dapat diaktifkan dari tombol shortcut yang ada di atas. Tidak hanya tombol tersebut, ada lagi tombol volume up dan down, microphone mute. Untuk feelnya, keyboard ini mempunyai jarak key travel berkapasitas 1,8 mm dan keycap curve 0,25 mm yang enjoy dan empuk saat ditekan.

Touchpad

Touchpadnya mempunyai ukuran lumayan besar dengan dua tombol fisik di tahap bawah untuk klik kiri dan kanan. Dengan landasan yang sedikit kesat, touchpad ini terbilang enjoy sebagai pengganti mouse untuk aktivitas non-gaming. Dukungan multi gesture semacam layaknya tak sedikit laptop lain yang dapat dimanfaatkan dengan satu hingga empat jari.

Baterai

Sebagai laptop gaming, daya yang dipakainya lumayan besar. Untuk adaptornya sendiri mempunyai daya 230 watt sedangkan baterainya mempunyai kapasitas 66 Whr. Tetapi dengan kapasitas tersebut nyatanya laptop ini sanggup bersi kukuh hingga 4 jam 51 menit berdasarkan pengujian baterai memakai PCMark. Waktu itu terbilang lama sebab biasanya untuk sekelas laptop gaming, waktu yang didapat biasanya berada di kisaran 2 jam saja. Ingat lho, kartu grafisnya bukan Max-Q Design.

I/O Port

Konektivitas laptop ini terbilang lengkap. Untuk segi kanan tersedia pembaca kartu memori yang dukung format kartu SD dan SDHC, dan port USB 3.1 Gen 2 dan kensington lock.

Pada segi kiri tersedia port DC-in, LAN, mini DisplayPort, HDMI, USB 3.1 Gen 1, USB 3.1 Gen 2 Type-C, dan port audio. Sedangkan koneksi nirkabelnya mempercayakan WiFi Wave 2 WLAN dan bluetooth 5.0.

Upgradability

Dengan bodi yang tipis, proses upgrade diwajibkan membongkar seluruh tahap bawah laptop. Didalamnya laptop tersedia dua slot RAM dimana satu slot telah terpasang 16 GB. Anehnya, dari manual yang kami baca, dukungan RAM maksimal hanya hingga 16 GB saja. Tidak hanya itu, tetap tersedia pula satu ruang kosong untuk meningkatkankan hard disk 2,5 inci di segi kiri.

Storage

Laptop ini hanya menyediakan SSD PCIe G3x2 M.2 NVMe dengan kapasitas 512 GB, tanpa hard disk. Dari sini terkesan bahwa Asus mengutamakan kemampuan baca dan tulis yang lebih kencang untuk mendongkrak kemampuan saat bermain game. Sedangkan untuk penyimpanan data besar, kalian terbukti mesti mempersiapkan hard disk eksternal alias meningkatkankan hard disk 2,5 inci.

Audio

Awalnya kami mengira speaker tersedia di tahap depan atas tombol keyboard yang nyatanya itu hanyalah ventilasi udara. Speakernya sendiri di tempatkan di dua segi di tahap bawah yang masing-masing mempunyai kekuatan daya 1 watt.

Speaker stereo ini telah dibekali dengan  teknologi ASUS Sonic Studio dan DTS Headphone: X membikin audionya menggelegar dan meningkatkan pengalaman bermain game. Semakin terang untuk memperoleh detail yang lebih, disarankan memakai headphone. Walau demikian, speaker bawaannya juga telah terbilang lumayan nyaring dan tak pecah saat dipasang pada volume paling atas.

Suhu

Mengingat fisiknya yang tipis, Asus telah mempersiapkan dengan cara khusus sistem pendingin untuk meredam panas. Tahap dalam tersedia dua kipas dengan daya 12 volt dan heatpipe untuk menyerap panas dari CPU dan GPU. Tak ketinggalan fitur anti-dust cooling system juga tetap disematkan pada laptop ini. Saat pengujian stress test memakai AIDA64 selagi 15 menit, panas CPU berada di kisaran 80 derajat celcius dan tak terjadi throttling.

0 Response to "Review ASUS ROG Strix GL504GW Scar II: Sudah Pakai RTX 2070 Plus Masih Tipis"

Posting Komentar